Cinta baru sempurna jika terasa menyayat, seperti segumpal tanah liat akan tampil indah setelah dipahat. Cinta menjadi abadi ketika tak terjangkau, ibarat bumi selalu mengitari matahari, karena tak mampu meraihnya selamanya menjadi bayanyangan yang tak terengkuh.
Ditinggalkan lebih jauh menyakitkan daripada diputuskan,namun lebih menyakitkan lagi ketika kita tidak mengerti bahwa terkadang Tuhan izinkan kita kehilangan seseorang untuk kebaikan kita sendiri..kehilangan akan membuat kita merasa rapuh tapi disisi lain kehilangan membuat kita menjadi tegar.
Tetapi sesuatu yang hilang belum tentu meninggalkan kekosongan, karena jejak jejak yang ditinggalkannya tak kan pernah benar benar hilang. Maka belajarlah mencintai kehilangan itu, karena ia adalah bagian alamiah dari hidup. Kehilangan membuat banyak pelajaran dan pengalaman baru buat kita dapat menerima dengan baik proses itu, menerima diri kita sendiri.
Kata orang bijak manusia tak memiliki apa-apa kecuali pengalaman hidup, kita sadar kita tak memiliki apapun kenapa harus tenggelam dalam kepedihan yang berlebihan ketika kita kehilangan. Ada pembelajaran ketika kita menjadi dewasa, atau mungkin menjadi sebuah proses lepasnya sebuah ego dalam diri. Disaat kehilangan kita jadi meringkuk seperti bayi yang tak punya kuasa.
Menyadari bahwa sekuat apapun jiwa dan diri, setiap hidup tak pernah lepas dri kehilangan, bahwa cerita di dunia ini bukan hanya celoteh kita, tapi ada celoteh lain yang harus didengarkan, dipenuhi dan dijalankan tak lain demi keharmonisan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar