Entri Populer

Rabu, 22 Desember 2010

Siomay

Bahan:
  • 1/2 kg ikan tenggiri
  • 250 gr tepung kanji
  • 10 siung bawang merah (haluskan)
  • 7 siung bawang putih (haluskan)
  • 1 buah labu siam kecil (parut kasar)
  • 2 sdt lada halus
  • 3-4 sdm gula pasir
  • 4 sdm minyak sayur
  • 2 sdm garam
  • 3 buah telur
  • kulit pangsit/optional
Pelengkap:
  • 10 potong tahu
  • 2 buah pare
  • 1 buah kol
  • 1/2 kg kentang
Cara membuat:
  1. Haluskan ikan, campur dengan bawang merah dan putih yang telah dihaluskan, garam, gula dan minyak, aduk rata
  2. Tambahkan kanji dan labu siam, aduk rata, tambahkan telur satu persatu, aduk kembali hingga semua bahan tercampur rata
  3. Bungkus siomay dengan kulit pangsit/siomay, masukkan ke dalam tahu, pare dan kentang
  4. Kukus hingga matang
  5. Nikmati bersama sambal kacang
Sambal kacang:
Bahan:
  • 1/2 kg kacang tanah goreng, haluskan
  • 1 ons cabe merah keriting + rawit merah (sesuai selera), haluskan
  • 1 buah kentang atau ubi/2 sdm beras diulek kasar
  • 5 buah bawang putih
  • 1/4 kg gula merah
  • 100 ml saus tomat/1 buah tomat merah besar, haluskan
  • garam
  • cuka
  • 1500 ml air/lebih
Cara membuat:
  1. Campur kacang tanah, cabe dan bawang putih yang telah dihaluskan, masak dengan air hingga mendidih, kecilkan api
  2. Tambahkan gula merah dan kentang/ubi rebus yang telah dihaluskan, tambahkan garam dan saus tomat
  3. Masak terus hingga kental dan keluar minyaknya
  4. Tambahkan cuka atau garam jika kurang
  5. Angkat, saus kacang siap digunakan

Telur dadar gulung

Bahan :
  • 3 butir telur
  • Garam, merica bubuk secukupnya
  • 1 sdm mentega
  • 1 butir telur ( untuk pencelup )
  • Minyak goreng secukupnya
Bahan Isi :
  • 1 bh bawang bombay, cincang halus
  • 2 siung bawang putih, cincang halus
  • 1 batang daun bawang, iris tipis
  • 300gr ayam giling
  • 150gr udang, kupas dan cincang halus
Cara Membuat :
  1. Kocok telur, garam, merica bubuk hingga merata.
  2. Panaskan mentega di atas pan dadar.
  3. Tuang 1/3 dari adonan telur, buat dadar tipis. Lakukan hal yang sama hingga adonan habis.
  4. Campur bawang bombay, bawang putih, daun bawang, ayam giling, udang, garam, dan merica bubuk. aduk sampai rata. Bagi adonan menjadi 3 bagian yang sama.
  5. Ambil selembar dadar, letakkan bahan isian. Ratakan. Gulung hingga padat dan rapi.
  6. Bungkus dadar gulung dengan alumunium foil, kukus selama 30 menit hingga matang. angkat
  7. Celupkan dadar gulung kedalam telur kocok. Goreng hingga matang.
  8. Angkat, potong potong dan sajikan.

Roti gulung sosis

Bahan – bahan yang diperlukan :
* 10 potong roti tawar putih tanpa kulit
* 10 bh sosis , kerat melingkar
* 100 gr margarin, lelehkan

Bahan Olesan :

* 3 sdm mayonaise
* 1 sdm saus cabai/saus tomat
* 1 sdt peterseli cincang
* 100 gr keju parut

Cara Membuat :

- Campur bahan olesan, oleskan di permukaan roti. Letakkan sosis di atasnya, satukan kedua sudut roti, beri semat supaya tidak terbuka
- Letakkan semua di loyang yang diolesi margarin, olesi permukaannya dengan mentega/margarin. Panggang sampai roti kering. Angkat, ambil sematnya, hidangkan panas.
Hidangkan selagi hangat

Ayam Mentega

BAHAN :
- 100 gr mentega
- 2 bh bawang bombay besar, 1 dipotong halus, 1 di iris
- 1 kg daging paha ayam tanpa tulang
- 3 sdt jahe halus
- 4 siung bawang putih, hancurkan
- 100 gr parutan almond
- 200 ml yoghurt
- 1 sdt bubuk cabe kering
- 1 sdt bubuk cengkeh
- 1 sdt bubuk kayu manis
- 1/2 sdt bubuk pala
- 1 sdt bubuk kapulaga
- 400 gr sup tomat kaleng
- garam / kaldu ayam blok, secukupnya
- 1 genggam daun ketumbar
- 300 ml krim

CARANYA :
- tumis perlahan bombay dalam mentega hingga kecoklatan. Maukkan bahan – bahan lainnya selain almond, krim dan daun ketumbar.
- masak dalam api kecil sampai ayam matang. Biarkan dingin selama beberapa jam dan simpan dalam kulkas semalaman
- ketika akan di sajikan, panaskan dengan api kecil kari ini, lalu tambahkan almond dan krim.
- pindahkan kari ke dalam loyang panggang dan panggang hingga permukaan nya coklat kehitaman
- sendokan kari ini ke atas piring saji dan aduk supaya warna hitam nya menyebar rata.
- taburi dengan daun ketumbar

Ayam bumbu keremes

bahan:
  • 100 gram daging ayam/ 1 ekor (potong sesuai selera)
  • 3 lmbr daun salam
  • 2cm jahe di memarkan
  • 4 lmbr daun jeruk di potong/sobek2
  • 800 ml air untuk merebus
  • 100 gr lengkuas di parut
  • 2 btg serai,di ambil putihnya lalu memarkan
  • 300 ml air kelapa
  • minyak goreng secukupnya untuk menggoreng
  • asam jawa secukupnya
Bumbu Halus :
  • 4 btr kemiri,di sangrai
  • 12 siung bawang merah
  • 2 siung bawang putih
  • 1 sendok teh gula pasir
  • 2 cm kunyit
  • garam/penyedap rasa secukupnya
Cara Membuat :
  1. Remas remas ayam dengan bumbu halus,asam jawa dan lengkuas parut
  2. lalu tambahkan daun salam dan serai lalu masak sampai setengah matang di atas api sedang
  3. lalu tuang air kelapa masak sampai matang dan bumbu meresap
  4. lalu angkat
  5. goreng daging pada minyak yang telah di panaskan hingga kekuningan
  6. angkat lalu sajikan

Jumat, 17 Desember 2010

Dua Sisi dalam Diri Kita

Seseorang mungkin saja menghiasi hati kita, dengan canda tawanya, dengan cinta kasihnya, dengan perhatiannya. Pada saat itu hanya kebahagiaan dan kebahagiaan yang kita rasakan. Tetapi sadarilah semua orang tidak selamanya dalam keadaan yang sama. Suka dan Duka selalu berganti, senang dan sedih itu satu paket. Jadi seseorang pun dapat berubah menjadi seseorang yang tidak kita harapkan. Ia pun dapat menghiasi kita dengan emosinya, amarahnya, kebenciannya, kekalutannya, keserakahannya, dan mungkin kekanak-kanakannya. dan pada saat itulah ‘neraka’ berada di depan kita. Memang tidak mudah untuk menerima dua sisi kehidupan ini…


Manusia memiliki sifat, dan sifat  itu terdiri dari dua sisi. baik dan buruk. siapa yang biasa melatih sisi baiknya maka kelihatan ia akan memiliki mood yang selalu baik, ia akan menjadi sahabat yang menyenangkan, menjadi orang yang memberikan motivasi bagi hidup kita. tetapi bukan berarti ia tidak memiliki sisi buruk. Sisi buruknya pun dapat muncul sewaktu-waktu, dan karena sisi baiknya telah memberikan aura yang kuat bagi dirinya maka sisi buruk jarang memiliki kesempatan untuk keluar. tetapi jangan senang dulu, begitu sisi buruk ini dapat keluar, ia mungkin akan menjadi sesuatu yang ‘luar biasa’, jadi… sadarilah.. orang yang ramah pun masih memiliki emosi, jangan pancing dia untuk emosi maka bisa ‘meledak’. Orang sabar pun, bisa kehilangan  kesabarannya, jadi jangan pancing dia untuk terus-terusan menahan kesabarannya… hehehhehe…. ternyata susah juga jadi orang baik yah hehehhee… ini juga ’sadari’ dan lihatlah sewajarnya jadi kamu tidak kecewa bila melihat sahabatmu yang paling baik sekalipun masih bisa marah, bisa kesel dan bisa ‘ngamuk’ .


Demikian dengan orang yang memiliki sifat yang kurang baik, bukan berarti dia tidak memiliki sifat baik…, hanya saya ia akan sulit untuk mengontrol sisi baiknya tersebut… karena auranya lebih dominan dengan sisi buruk. Sekuat-kuatnya ia berbuat baik, tetap saja terlihat buruk oleh orang lain, karena ia tidak mampu mengekpresikan sifat baiknya. setulus-tulusnya ia mengerjakan sesuatu tetap masih dilihat tidak tulus oleh mereka yang dibantunya… karena ia pun tidak mampu mengekspresikan ketulusan itu sendiri. Akhirnya ia akan beranggapan dari pada tanggung berbuat baik, lebih baik tidak sama sekali.

Nah sebagai sahabat, sudah sebaiknya kita belajar untuk membantu mereka yang memiliki sifat yang seperti ini untuk memberikan kondisi yang baik kepadanya. memberikan kesempatan kepadanya untuk terus mencoba dan mencoba. Hasilnya jangan kaget, bila sesorang yang dengan tekad yang kuat dan bantuan dari semuanya, bisa berubah menjadi orang yang menyenangkan. karena secara pengalaman orang seperti ini lebih berwarna, memiliki banyak pengalaman, dan begitu menemukan cinta kasih dan kasih sayang yang tulus dari sahabat yang membantunya.. percayalah auranya akan berubah dari merah tua menjadi merah muda… ‘pink’ colour telah mewarnai hidup barunya….


Setelah membaca catatan ini percayalah tidak ada yang tidak bisa berubah, semua bisa menjadi indah atau tidak tergantung bagaimana kita memerankan dua sisi dalam hidup kita. Semua itu butuh perhatian khusus dan tidak mudah.

"Lebih sulit mempertahankan kebaikan, dan lebih mulia lagi mengubah keburukan menjadi keindahan……"

Harapan

Sejak dilahirkan semua orang memiliki harapannya sendiri, bahkan sebuah embrio pun punya harapan Untuk dilahirkan menjadi manusia, setelah lahir bayi sekalipun punya harapan untuk hidup bahagia.
dari kehangatan yang didapatkannya, pengalaman indah yang mengisi kehidupannya, dan perjalanan menuju kedewasaan, tentunya semua manusia memiliki harapan untuk hidup bahagia. Sampai pada saat terakhir menjelang kematianpun seseorang memiliki harapan untuk meninggal dengan bahagia.


Harapan ada bermacam-macam bentuk… ada harapan yang dapat diterima oleh akal sehat, sampai harapan yang muncul dari hayalan dan fantasi yang tercipta dari pikirannya sendiri.  Ada juga harapan yang kesannya tidak mungkin terjadi tetapi dapat terjadi dan terwujud seperti cerita Cinderllela dan sepatu kaca maupun cerita Putri Salju dengan Tujuh Kurcaci.

Yang sering kita abaikan, dan kurang mendapat perhatian adalah ‘Harapan’ mereka yang sedang sakit parah, atau ‘Harapan’ mereka yang sedang menjelang meninggal. terkadang kita kurang memperhatikan HARAPAN TERAKHIR (last Hope) dari seseorang yang hampir tidak berdaya menghadapi hidupnya dan sedang ‘bingung’ dalam mempersiapkan kehidupan barunya di kelahiran selanjutnya ini.


“Harapan Terakhir” kesannya biasa saja, tetapi kekuatannya luar biasa, sebuah harapan yang tulus baru akan muncul saat menyadari hidupnya tidak akan lama lagi. kadang kedengaran konyol dan lucu mendengar mereka yang hampir koma, memohon untuk makan ice cream, atau menghisap rokok untuk yang terakhir kalinya……. tentunya keluarga tidak akan mengizinkan karena banyak alasan secara medis. tetapi hasil akhirnya kita dapat melihat mereka yang tidak terpenuhi keinginannya biasanya akan semakin sedih dan semakin drop….dan bagi mereka yang dapat memenuhi keinginannya akan terlihat raut wajah sangat bahagia, dan tenang walau kematian pun tidak dapat dihindari tetapi mereka biasanya akan meninggal dengan bahagia.


Dendam, dan kebencian menjadi racun yang sangat berperan disaat-saat menjelang kematian, racun itu dengan cepat menyerang seluruh tubuh dan otak manusia, walau bukan racun sungguhan yang mematikan, tetapi racun ini telah membuat perasaan seseorang berkecamuk luar biasa, segala penyesalan akan datang dan menghantui dirinya, seluruh gambaran kehidupan dan kenangan-kenangan manis dan pahit akan muncul seperti video yang diputar berulang-ulang, dan akan sangat mempengaruhi keseimbangan metabolisme tubuhnya.
maka dari pada itu biasanya keluarga akan berusaha untuk saling memaafkan dari semua kesalahan yang pernah dilakukan.


Biasanya orang yang akan meninggal mengerti benar akan dendam dan benci yang selama ini menghantuinya perlu diselesaikan sebelum ajal menjemput dirinya, maka pihak keluarga bila  mengetahui ada seseorang yang selama ini menjadi beban hidupnya  dapat membantu dnegan mempertemukan mereka tetapi dengan kehendak baik penuh cinta dan pintu maaf yang terbuka lebar.
selesaikanlah semua dendam dan kebencian ini sebelum semuanya terlambat……


Memperoleh pancaran cinta kasih, kedamaian, dan kesejukan jiwa, inilah Harapan terindah yang diinginkan semua mahluk di dunia. Marilah kita pancarkan cinta kasih pada sesama, memberikan pesan kedamaian pada semesta alam, memberikan air kesejukan jiwa bagi mereka yang dahaga. Dan yang terpenting adalah dapat menerima kenyataan yang datang padanya apapun juga. Harapan yang terwujud maupun harapan yang tidak pernah kunjung tiba, semua adalah milik kita yang harus kita syukuri.
Bila harapan itu tidak dapat terwujud tidak perlu patah semangat, dan dapat menerima realitas hidup dengan tetap berjalan pada keindahan, ketenangan, kedamaian dan tetap semangat memunculkan harapan-harapan yang baru..


Berharap bukan berarti menjadi pemimpi, berharap tanpa harus melekati…..
siapa yang senang mewujudkan harapan bagi orang lain, tanpa sadar harapan baginya akan datang mendekat dengan sendirinya.

Menghargai sebuah "perjuangan" untuk berubah

Banyak orang yang mengeluh, sulitnya untuk mengubah orang lain, tetapi setelah merenung lagi jauh ke dalam dirinya, faktanya menjadi sangat sulit mengubah diri sendiri… Bila diri sendiri saja sulit diubah, apa lagi mati-matian mau menuntut orang lain untuk berubah?


Masalahnya ada juga orang yang sudah ingin berubah, tetapi kondisinya belum memungkinkan baginya untuk berubah. Ada juga yang sudah mulai mengubah kebiasaan negatifnya, mengubah sifat buruknya, tapi sama sekali tidak mendapat penghargaan dan perhatian dari orang terdekatnya, akibatnya ia pun merasa sia-sia mengubah diri… Ada juga yang berani tampil beda, dengan berusaha mencari perhatian dari sekitarnya, maksud hatinya mau memberitahu pada dunia kalau dia sudah berubah, tetapi malah cemooh dan tampang-tampang sinis, yang dihadapinya. Mungkin karena terlalu over confidence kali yeee… Ada yang akhirnya trauma untuk mengubah sifat dan karakternya, karena dibilang “sok suci, elo udah bukan lagi diri loe..” Ada yang nekad mati-matian untuk merayu orang-orang yang dulu sebagai temannya, yang telah menjauhinya karena sikap dirinya, yang dulu dianggap mereka sudah kelewatan, untuk berteman dan bersahabat lagi, tetapi mendapat reaksi yang membuatnya kecewa dan menjadi ‘mundur dan minder’ dalam menjalin hubungan persahabatan kembali.


Masih banyak lagi tentunya, kasus-kasus yang didapatkan dalam kehidupan ini, yang terjadi di depan mata, yang ada disekitar kita, yang menghiasi hari-hari kita……
Yang ingin saya sampaikan di sini adalah, kita harus “Menghargai” Perjuangan seseorang untuk mengubah dirinya, dengan memberikan kesempatan padanya untuk memperbaiki dirinya. Jangan selalu menuntut orang lain untuk berubah, karena kita sendiri butuh proses dan perjuangan untuk mengubahnya. Berikan dukungan moral, dan dorongan bagi mereka yang ingin memperbaiki ‘hubungan’ yang kurang harmonis menjadi hubungan yang jauh lebih mesra dan harmonis. Berikan kesempatan bagi mereka yang ingin menjalin kembali tali-tali persahabatan yang telah putus, atau yang telah diulur sampai kendur…


Mudah untuk mencari musuh, tetapi sulit untuk mencari sahabat; mudah mencari pasangan hidup baru, tetapi sulit mempertahankan pasangannya sendiri; mudah mencari cinta semu, tetapi sulit mencari cinta yang tulus; mudah menyalahkan orang lain, tetapi sulit melihat kesalahan sendiri; mudah untuk berkata ‘mundur’, tetapi sulit untuk melangkah ‘maju’ kembali; mudah untuk berpisah, mengapa sulit untuk ‘bersatu’ lagi? mudah memberi ‘label’ pada seseorang, tetapi mengapa sulit mencabut ‘label’ yang sudah diberikan?
Nah.. bila anda seorang pejuang, maka akan sangat mengerti arti sebuah pengorbanan. Bila anda adalah seorang yang senang berkorban, maka akan sangat mengerti arti menjadi ‘korban’ itu sendiri, dan jangan mencari ‘korban’ baru, dengan mengorbankan orang lain… Bila anda adalah orang yang optimis, maka bantulah orang-orang yang pesimis. Bila anda adalah seorang pesimis, mengapa tidak mencari teman orang yang realistis?


Apapun gaya hidup anda, apapun pengorbanan anda, bagaimanapun perjuangan anda… semua itu tidak akan sia-sia… dan ingatlah, bila orang-orang masih sulit menerima anda, minimal di sisi lain, pasti banyak yang menanti kebaikan anda. Bila teman, sahabat, pasangan anda yang lalu tidak dapat kembali disisimu lagi, jangan khawatir pasti masih banyak orang yang ingin menerima anda menjadi temen, sahabat, saudara, ataupun pasangan anda. Jangan menyerah… Tiada seorang pejuang yang mudah menyerah…


Semoga semua orang yang berhubungan dengan anda, akan dapat menghargai perjuanganmu untuk melangkah ke arah yang lebih terang, baik, damai, dan tenang…… masa lalu biarlah berlalu, sambutlah masa depan yang ceria, dengan memperbaiki diri kita yang sekarang.Tidak perlu dengar “apa kata orang” tapi dengarlah “apa kata hatimu saat ini” tentunya dengarkanlah kata hati yang tidak ‘makan hati’…

Mari Kita Tanggalkan Ego kita !!!

Saat ini cenderung kita lebih mengedepankan ego pribadi. Melihat orang dalam berkendara yang ingin menang sendiri, melihat pemimpin mementingkan kepentingan pribadi, budaya antri sudah semakin berkurang. Saat gotong royong dan toleransi sudah memudar. Dalam perenungan pun kita masih kerap mencoba memikirkan tentang egoisme. mengapa orang cenderung mendahulukan egonya?


Egoisme manusia yang mementingkan kenyamanan diri kadang melupakan kondisi lingkungan. Egoisme adalah suatu tindakan dari setiap orang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar kepentingan pribadi dan memajukan dirinya sendiri.
Karena itu, satu-satunya tujuan tindakan moral setiap orang adalah mengejar kepentingan pribadi dan memajukan dirinya.


Manusia pada dasarnya egois, mementingkan diri sendiri. Egoisme merupakan suatu kejahatan dan dipandang sebagai pelanggaran moral karena ia selalu mengabaikan kepentingan orang lain. Egoisme membuat manusia jauh dari kebenaran dan menyimpang dari petunjuk Tuhan. Egoisme, dengan demikian, dapat dipandang sebagai penjara (belenggu) bagi manusia.

Egoisme ini baru menjadi persoalan serius ketika ia cenderung menjadi hedonistis. Yaitu, kebahagiaan dan kepentingan pribadi diterjemahkan semata-mata sebagai kenikmatan fisik yang vulgar. Lalu yang baik secara moral disamakan begitu saja dengan kesenangan atau kenikamatan.
Karena itu, tindakan yang baik secara moral diartikan sebagai tindakan yang bertujuan mendatangkan kenikmatan dan menghindari penderitaan. Akibatnya dengan segala macam cara orang yang menganut etika ini berusaha untuk memperoleh kenikmatan bagi dirinya dan menghindari hal-hal yang tidak mengenakkan.

Pernahkah Anda merasakan kegelisahan hati dan jiwa? Seperti, Anda tidak tahu apa yang harus Anda kerjakan, sedangkan pekerjaan sebenarnya menumpuk dihadapan Anda?

Pernahkah Anda merasakan beban hidup yang terasa berat dan menumpuk dipundak Anda, sedangkan Anda merasakan tidak tahu harus dari mana menguranginya?

Pernahkah Anda merasakan tekanan dan himpitan ekonomi yang menghadang setiap langkah kehidupan Anda, tubuh Anda terasa lunglai, tidak tahu harus melangkah kemana?

Pernahkan Anda merasakan kegelisahan hati yang mendalam, tubuh bergetar dan semuanya menjadi serba tak berarturan dan serba salah? Kalau hal itu menimpa Anda, berarti Anda dalam kegelapan cahaya hati karena diliputi egoisme diri yang sangat tinggi.

Lalu bagaimana cara mengendalikan ego kita. Tanggalkan pakaian kesombongan hati dengan sikap rendah hati. Tidak ada yang pantas disombongkan manusia dalam hidup ini. Tanggalkan pakaian dengki dan gantikan dengan cinta dan kasih sayang. Tanggalkan pakaian takabur dan gantikan dengan kesadaran diri sebagai hamba dan abdi Tuhan semata.

Buanglah pakain prasangka negatif dengan mengembangkan sikap positif dalam setiap langkah kaki kedepan. Hindarilah prinsip hidup yang salah dengan kembali dalam kejernihan jati diri yang bersumber dari hati.

Kalau anda menginginkan yang baik, buatlah diri anda jadi lebih baik. Jika anda ingin meraih cita-cita, buatlah diri anda menjadi ideal. Anda ingin punya teman yang lebih baik, buatlah diri anda menjadi teman yang lebih baik.


Jika anda ingin bekerjasama dengan orang yang mempunyai nilai, jadikan diri anda sendiri lebih bernilai. Kalau anda ingin berurusan dengan orang yang kompromis, buatlah diri anda menjadi lebih kompromis. Kalau anda ingin memasuki berbagai kondisi dan keadaan yang lebih menyenangkan, buatlah diri anda sendiri menjadi lebih menyenangkan.
Jika anda ingin dicintai pasangan hidup anda, buatlah diri anda menjadi orang yang mencintainya lebih. Mungkin anda akan bertemu dengan orang-orang yang sulit dimengerti, namun tetap berikanlah diri anda yang terbaik, meski itupun tidak akan pernah memuaskan semua orang.


Kesuksesan dan keagungan dalam hidup tidak akan dapat diraih hanya dari potensi fisik dan kecerdasan akal pikiran. Lebih dari itu diperlukan kecerdasan hati dan kemampuan menemukan cahaya hati yang bersumber dari pengendalian Ego Pribadi. Dan dengan meninggalkan egoisme diri menuju kehidupan yang lebih baik.

Setegar Batu Karang

Banyak orang yang merasa lemah, dan selalu merasa tidak kuat menjalani hidup ini kemudian.
Pergilah ke pantai atau ke laut…
lihatlah batu karang yang selalu setia berada di tempatnya…
mungkin Ia adalah guru bagi siapapun yang merasa kurang ‘tegar’…

Sebuah karang yg selalu mendengarkan seruan ombak, dengan deburan yang selalu menghantam dirinya…
Ia tetap tegar tidak tergoyahkan, teriakan, ledekan, cemoohan serta terjangan deras dari Sang Ombak, Tetapi tidak membuat sang karang sakit hati..
Pujian, sanjungan dan kata-kata indah dari Ombak yang baik pun, tidak membuatnya tinggi hati… Ia tetap tersenyum dan menyapa mereka dengan ramah…….

♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

kepada ombak di pagi hari selalu berkata: “Selama Pagi.. terima kasih kalian telah memandikan aku pagi ini….”

Kepada ombak di Siang Hari: “, terima kasih di siang yang terik ini, kalian telah membasahi aku…”

Kepada Ombak di malam hari: “walaupun aku merasa kedinginan, terima kasih karena kalian telah memberikan pukulan keras pada seluruh tubuhku, sehingga aku tetap merasa hangat, dan gelombang air yang menyelimuti aku, terasa sangat hangat… walau udaranya begitu dingin, terima kasih…….”

Walau tubuhnya perlahan mulai terabrasi, tetapi ia tetap berdiri tegar dan tersenyum pada gelombang ombak yg datang padanya, semua bebannya terbang bersama angin laut……..

Rumah Tangga

Pengertian dari sebuah rumah tangga, adalah hidup bersama dalam satu atap, menjaga keharmonisan dan pengertian.
Rumah tangga bukan berarti rumah yang ada tangganya. ‘Tangga’ hanya perumpamaan, bila mampu menyelesaikan permasalahan keluarga adalah langkah ‘naik’ meniti anak tangga. Tangga kehidupan penuh dengan ujian, rintangan. Bila ingin melangkah ‘naik’, harus penuh tekad, dengan kepala dingin, kehangatan, dan penuh kebijaksanaan dalam menjalani proses kematangan dalam berumahtangga.

 
Harus satu demi satu anak tangga dilewati untuk suatu kemajuan, membina rumah yang penuh dengan keceriaan dan kebahagiaan, menjadikan rumah sbg home sweet home.
Bila ada kemunduran artinya ia harus melangkah ‘turun’, karena sangat sulit untuk meraih kebahagiaan yang lebih tinggi.
Membina Rumah tangga, bila sudah ‘turun’ kembali sampai ‘lantai dasar’, artinya keputusan untuk keluar rumah sudah hampir terjadi, ini masih bisa dibenahi, dengan kekuatan cinta dan pengertian akan mampu membawanya ‘naik’ kembali. Selama masih berada di dalam rumah Sesungguhnya ‘naik turun’ hal biasa, merupakan proses yg penuh arti dan makna.
Tetapi bila sudah di’lantai dasar’ ternyata ada juga yg mau keluar dari rumah, siapapun tidak mampu lagi mempertahankannya.
Bila ada yang memilih melangkah ‘turun’ ke ‘basement’, dari pada harus ‘keluar’ rumah, mungkin hidupnya akan terasa ’sesak’, tiada gairah, penuh dengan kesumpekan. Tidak berani ‘keluar rumah’ juga tidak mau ‘naik’ lagi ke atas. Hidup yang kelabu tanpa cinta dan kasih sayang apalagi keharmonisan.
Bila keadaan semakin kacau, ingatlah tekad awal ketika membina rumah tangga, jangan sampai “sudah jatuh tertimpa tangga”


Mereka pun harus mampu bangkit dan kembali ‘naik’ meniti ‘tangga’ kehidupannya yang baru.
Inilah sedikit renungan tentang ‘rumah tangga’ hanya sekedar perumpamaan.

Rabu, 08 Desember 2010

Me-refresh Diri Setelah disakiti

ا
(ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ(34) وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا)
لَّذِينَ صَبَرُوا وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍTolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, Maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar. (QS. Fushshilaat: 34-35).

Terdapat beberapa faktor yang dapat membantu seorang hamba untuk dapat melaksanakan kesabaran jenis kedua (yaitu bersabar ketika disakiti orang lain, ed). [Di antaranya adalah sebagai berikut:]

Pertama, hendaknya dia mengakui bahwa Allah ta’ala adalah Zat yang menciptakan segala perbuatan hamba, baik itu gerakan, diam dan keinginannya. Maka segala sesuatu yang dikehendaki Allah untuk terjadi, pasti akan terjadi. Dan segala sesuatu yang tidak dikehendaki Allah untuk terjadi, maka pasti tidak akan terjadi. Sehingga, tidak ada satupun benda meski seberat dzarrah (semut kecil, ed) yang bergerak di alam ini melainkan dengan izin dan kehendak Allah. Oleh karenanya, hamba adalah ‘alat’. Lihatlah kepada Zat yang menjadikan pihak lain menzalimimu dan janganlah anda melihat tindakannya terhadapmu. (Apabila anda melakukan hal itu), maka anda akan terbebas dari segala kedongkolan dan kegelisahan.

Kedua, hendaknya seorang mengakui akan segala dosa yang telah diperbuatnya dan mengakui bahwasanya tatkala Allah menjadikan pihak lain menzalimi (dirinya), maka itu semua dikarenakan dosa-dosa yang telah dia perbuat sebagaimana firman Allah ta’ala,

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ

Dan apa saja musibah yang menimpa kamu, maka itu adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). (QS. Asy Syuura: 30).
Apabila seorang hamba mengakui bahwa segala musibah yang menimpanya dikarenakan dosa-dosanya yang telah lalu, maka dirinya akan sibuk untuk bertaubat dan memohon ampun kepada Allah atas dosa-dosanya yang menjadi sebab Allah menurunkan musibah tersebut. Dia justru sibuk melakukan hal itu dan tidak menyibukkan diri mencela dan mengolok-olok berbagai pihak yang telah menzaliminya.
(Oleh karena itu), apabila anda melihat seorang yang mencela manusia yang telah menyakitinya dan justru tidak mengoreksi diri dengan mencela dirinya sendiri dan beristighfar kepada Allah, maka ketahuilah (pada kondisi demikian) musibah yang dia alami justru adalah musibah yang hakiki. (Sebaliknya) apabila dirinya bertaubat, beristighfar dan mengucapkan, “Musibah ini dikarenakan dosa-dosaku yang telah saya perbuat.”Maka (pada kondisi demikian, musibah yang dirasakannya) justru berubah menjadi kenikmatan.
Ali bin Abi Thalib radliallahu ‘anhu pernah mengatakan sebuah kalimat yang indah,
لاَ يَرْجُوَنَّ عَبْدٌ إِلاَّ رَبَّهُ لاَ يَخَافَنَّ عَبْدٌ إلَّا ذَنْبَهُ 
Hendaknya seorang hamba hanya berharap kepada Rabb-nya dan hendaknya dia takut terhadap akibat yang akan diterima dari dosa-dosa yang telah diperbuatnya.”[1]
Dan terdapat sebuah atsar yang diriwayatkan dari Ali bin Abi Tholib dan selainnya, beliau mengatakan,
مَا نَزَلَ بَلَاءٌ إلَّا بِذَنْبِ وَلَا رُفِعَ إلَّا بِتَوْبَةِ
Musibah turun disebabkan dosa dan diangkat dengan sebab taubat.

Ketiga, hendaknya seorang mengetahui pahala yang disediakan oleh Allah ta’ala bagi orang yang memaafkan dan bersabar (terhadap tindakan orang lain yang menyakitinya). Hal ini dinyatakan dalam firman-Nya,

وَجَزَاءُ سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِثْلُهَا فَمَنْ عَفَا وَأَصْلَحَ فَأَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ
Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik, maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim. (QS. Asy Syuura: 40).

Ditinjau dari segi penunaian balasan, manusia terbagi ke dalam tiga golongan, yaitu [1] golongan yang zalim karena melakukan pembalasan yang melampaui batas, [2] golongan yang moderat yang hanya membalas sesuai haknya dan [3] golongan yang muhsin (berbuat baik) karena memaafkan pihak yang menzalimi dan justru meniggalkan haknya untuk membalas. Allah ta’ala menyebutkan ketiga golongan ini dalam ayat di atas, bagian pertama bagi mereka yang moderat, bagian kedua diperuntukkan bagi mereka yang berbuat baik dan bagian akhir diperuntukkan bagi mereka yang telah berbuat zalim dalam melakukan pembalasan (yang melampaui batas).

(Hendaknya dia juga) mengetahui panggilan malaikat di hari kiamat kelak yang akan berkata,

أَلاَ لِيَقُمْ مَنْ وَجَبَ أَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ
Perhatikanlah! Hendaknya berdiri orang-orang yang memperoleh balasan yang wajib ditunaikan oleh Allah![2]
(Ketika panggilan ini selesai dikumandangkan), tidak ada orang yang berdiri melainkan mereka yang (sewaktu di dunia termasuk golongan) yang (senantiasa) memaafkan dan bersabar (terhadap gangguan orang lain kepada dirinya).
Apabila hal ini diiringi  dengan pengetahuan bahwa segala pahala tersebut akan hilang jika dirinya menuntut dan melakukan balas dendam, maka tentulah dia akan mudah untuk bersabar dan memaafkan (setiap pihak yang telah menzaliminya).

Keempat, hendaknya dia mengetahui bahwa apabila dia memaafkan dan berbuat baik, maka hal itu akan menyebabkan hatinya selamat dari (berbagai kedengkian dan kebencian kepada saudaranya) serta hatinya akan terbebas dari keinginan untuk melakukan balas dendam dan berbuat jahat (kepada pihak yang menzaliminya). (Sehingga) dia memperoleh kenikmatan memaafkan yang justru akan menambah kelezatan dan manfaat yang berlipat-lipat, baik manfaat itu dirasakan sekarang atau nanti.
Manfaat di atas tentu tidak sebanding dengan “kenikmatan dan manfaat” yang dirasakannya ketika melakukan pembalasan. Oleh karenanya, (dengan perbuatan di atas), dia (dapat) tercakup dalam firman Allah ta’ala,
وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (QS. Ali Imran: 134).
(Dengan melaksanakan perbuatan di atas), dirinya pun menjadi pribadi yang dicintai Allah. Kondisi yang dialaminya layaknya seorang yang kecurian satu dinar, namun dia malah menerima ganti puluhan ribu dinar. (Dengan demikian), dia akan merasa sangat gembira atas karunia Allah yang diberikan kepadanya melebihi kegembiraan yang pernah dirasakannya.

Kelima, hendaknya dia mengetahui bahwa seorang yang melampiaskan dendam semata-mata untuk kepentingan nafsunya, maka hal itu hanya akan mewariskan kehinaan di dalam dirinya. Apabila dia memaafkan, maka Allah justru akan memberikan kemuliaan kepadanya. Keutamaan ini telah diberitakan oleh rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melalui sabdanya,
وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلاَّ عِزًّا
Kemuliaan hanya akan ditambahkan oleh Allah kepada seorang hamba yang bersikap pemaaf.”[3]
(Berdasarkan hadits di atas) kemuliaan yang diperoleh dari sikap memaafkan itu (tentu) lebih disukai dan lebih bermanfaat bagi dirinya daripada kemuliaan yang diperoleh dari tindakan pelampiasan dendam. Kemuliaan yang diperoleh dari pelampiasan dendam adalah kemuliaan lahiriah semata, namun mewariskan kehinaan batin. (Sedangkan) sikap memaafkan (terkadang) merupakan kehinaan di dalam batin, namun mewariskan kemuliaan lahir dan batin.

Keenam, -dan hal ini merupakan salah satu faktor yang paling bermanfaat-, yaitu hendaknya dia mengetahui bahwa setiap balasan itu sesuai dengan amalan yang dikerjakan. (Hendaknya dia menyadari) bahwa dirinya adalah seorang yang zalim lagi pendosa. Begitupula hendaknya dia mengetahui bahwa setiap orang yang memaafkan kesalahan manusia terhadap dirinya, maka Allah pun akan memaafkan dosa-dosanya. Dan orang yang memohonkan ampun setiap manusia yang berbuat salah kepada dirinya, maka Allah pun akan mengampuninya. Apabila dia mengetahui pemaafan dan perbuatan baik yang dilakukannya kepada berbagai pihak yang menzalimi merupakan sebab yang akan mendatangkan pahala bagi dirinya, maka tentulah (dia akan mudah) memaafkan dan berbuat kebajikan dalam rangka (menebus) dosa-dosanya. Manfaat ini tentu sangat mencukupi seorang yang berakal (agar tidak melampiaskan dendamnya).

Ketujuh, hendaknya dia mengetahui bahwa apabila dirinya disibukkan dengan urusan pelampiasan dendam, maka waktunya akan terbuang sia-sia dan hatinya pun akan terpecah (tidak dapat berkonsentrasi untuk urusan yang lain-pent). Berbagai manfaat justru akan luput dari genggamannya. Dan kemungkinan hal ini lebih berbahaya daripada musibah yang ditimbulkan oleh berbagai pihak yang menzhaliminya. Apabila dia memaafkan, maka hati dan fisiknya akan merasa “fresh” untuk mencapai berbagai manfaat yang tentu lebih penting bagi dirinya daripada sekedar mengurusi perkara pelampiasan dendam.

Kedelapan, sesungguhnya pelampiasan dendam yang dilakukannya merupakan bentuk pembelaan diri yang dilandasi oleh keinginan melampiaskan hawa nafsu.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah melakukan pembalasan yang didasari keinginan pribadi, padahal menyakiti beliau termasuk tindakan menyakiti Allah ta’ala dan menyakiti beliau termasuk di antara perkara yang di dalamnya berlaku ketentuan ganti rugi.
Jiwa beliau adalah jiwa yang termulia, tersuci dan terbaik. Jiwa yang paling jauh dari berbagai akhlak yang tercela dan paling berhak terhadap berbagai akhlak yang terpuji. Meskipun demikian, beliau tidak pernah melakukan pembalasan yang didasari keinginan pribadi (jiwanya) (terhadap berbagai pihak yang telah menyakitinya).
Maka bagaimana bisa salah seorang diantara kita melakukan pembalasan dan pembelaan untuk diri sendiri, padahal dia tahu kondisi jiwanya sendiri serta kejelekan dan aib yang terdapat di dalamnya? Bahkan, seorang yang arif tentu (menyadari bahwa) jiwanya tidaklah pantas untuk menuntut balas (karena aib dan kejelekan yang dimilikinya) dan (dia juga mengetahui bahwa jiwanya) tidaklah memiliki kadar kedudukan yang berarti sehingga patut untuk dibela.

Kesembilan, apabila seorang disakiti atas tindakan yang dia peruntukkan kepada Allah (ibadah-pent), atau dia disakiti karena melakukan ketaatan yang diperintahkan atau karena dia meninggalkan kemaksiatan yang terlarang, maka (pada kondisi demikian), dia wajib bersabar dan tidak boleh melakukan pembalasan. Hal ini dikarenakan dirinya telah disakiti (ketika melakukan ketaatan) di jalan Allah, sehingga balasannya menjadi tanggungan Allah.
Oleh karenanya, ketika para mujahid yang berjihad di jalan Allah kehilangan nyawa dan harta, mereka tidak memperoleh ganti rugi karena Allah telah membeli nyawa dan harta mereka.
Dengan demikian, ganti rugi menjadi tanggungan Allah, bukan di tangan makhluk. Barangsiapa yang menuntut ganti rugi kepada makhluk (yang telah menyakitinya), tentu dia tidak lagi memperoleh ganti rugi dari Allah. Sesungguhnya, seorang yang mengalami kerugian (karena disakiti) ketika beribadah di jalan Allah, maka Allah berkewajiban memberikan gantinya.
Apabila dia tersakiti akibat musibah yang menimpanya, maka hendaknya dia menyibukkan diri dengan mencela dirinya sendiri. Karena dengan demikian, dirinya tersibukkan (untuk mengoreksi diri dan itu lebih baik daripada) dia mencela berbagai pihak yang telah menyakitinya.
Apabila dia tersakiti karena harta, maka hendaknya dia berusaha menyabarkan jiwanya, karena mendapatkan harta tanpa dibarengi dengan kesabaran merupakan perkara yang lebih pahit daripada kesabaran itu sendiri.
Setiap orang yang tidak mampu bersabar terhadap panas terik di siang hari, terpaan hujan dan salju serta rintangan perjalanan dan gangguan perampok, maka tentu dia tidak usah berdagang.
Realita ini diketahui oleh manusia, bahwa setiap orang yang memang jujur (dan bersungguh-sungguh) dalam mencari sesuatu, maka dia akan dianugerahi kesabaran dalam mencari sesuatu itu sekadar kejujuran (dan kesungguhan) yang dimilikinya.

Kesepuluh, hendaknya dia mengetahui kebersamaan, kecintaan Allah dan ridla-Nya kepada dirinya apabila dia bersabar. Apabila Allah membersamai seorang, maka segala bentuk gangguan dan bahaya -yang tidak satupun makhluk yang mampu menolaknya- akan tertolak darinya. Allah ta’ala berfirman,
وَاللَّهُ يُحِبُّ الصَّابِرِينَ
Allah menyukai orang-orang yang bersabar. (QS. Ali ‘Imran: 146).
Kesebelas, hendaknya dia mengetahui bahwa kesabaran merupakan sebagian daripada iman. Oleh karena itu, sebaiknya dia tidak mengganti sebagian iman tersebut dengan pelampiasan dendam. Apabila dia bersabar, maka dia telah memelihara dan menjaga keimanannya dari aib (kekurangan). Dan Allah-lah yang akan membela orang-orang yang beriman.

Kedua belas, hendaknya dia mengetahui bahwa kesabaran yang dia laksanakan merupakan hukuman dan pengekangan terhadap hawa nafsunya. Maka tatkala hawa nafsu terkalahkan, tentu nafsu tidak mampu memperbudak dan menawan dirinya serta menjerumuskan dirinya ke dalam berbagai kebinasaan.
Tatkala dirinya tunduk dan mendengar hawa nafsu serta terkalahkan olehnya, maka hawa nafsu akan senantiasa mengiringinya hingga nafsu tersebut membinasakannya kecuali dia memperoleh rahmat dari Rabb-nya.
Kesabaran mengandung pengekangan terhadap hawa nafsu berikut setan yang (menyusup masuk di dalam diri). Oleh karenanya, (ketika kesabaran dijalankan), maka kerajaan hati akan menang dan bala tentaranya akan kokoh dan menguat sehingga segenap musuh akan terusir.

Ketiga belas, hendaknya dia mengetahui bahwa tatkala dia bersabar , maka tentu Allah-lah yang menjadi penolongnya. Maka Allah adalah penolong bagi setiap orang yang bersabar dan memasrahkan setiap pihak yang menzaliminya kepada Allah.
Barangsiapa yang membela hawa nafsunya (dengan melakukan pembalasan), maka Allah akan menyerahkan dirinya kepada hawa nafsunya sendiri sehingga dia pun menjadi penolongnya.
Jika demikian, apakah akan sama kondisi antara seorang yang ditolong Allah, sebaik-baik penolong dengan seorang yang ditolong oleh hawa nafsunya yang merupakan penolong yang paling lemah?

Keempat belas, kesabaran yang dilakukan oleh seorang akan melahirkan penghentian kezhaliman dan penyesalan pada diri musuh serta akan menimbulkan celaan manusia kepada pihak yang menzalimi. Dengan demikian, setelah menyakiti dirinya, pihak yang zhalim akan kembali dalam keadaan malu terhadap pihak yang telah dizaliminya. Demikian pula dia akan menyesali perbuatannya, bahkan bisa jadi pihak yang zalim akan berubah menjadi sahabat karib bagi pihak yang dizhalimi. Inilah makna firman Allah ta’ala,

ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ(34) وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ (35)

Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar. (QS. Fushshilaat: 34-35).

Kelima belas, terkadang pembalasan dendam malah menjadi sebab yang akan menambah kejahatan sang musuh terhadap dirinya. Hal ini juga justru akan memperkuat dorongan hawa nafsu serta menyibukkan pikiran untuk memikirkan berbagai bentuk pembalasan yang akan dilancarkan sebagaimana hal ini sering terjadi.
Apabila dirinya bersabar dan memaafkan pihak yang menzhaliminya, maka dia akan terhindar dari berbagai bentuk keburukan di atas. Seorang yang berakal, tentu tidak akan memilih perkara yang lebih berbahaya.
Betapa banyak pembalasan dendam justru menimbulkan berbagai keburukan yang sulit untuk dibendung oleh pelakunya. Dan betapa banyak jiwa, harta dan kemuliaan yang tetap langgeng ketika pihak yang dizalimi menempuh jalan memaafkan.

Keenam belas, sesungguhnya seorang yang terbiasa membalas dendam dan tidak bersabar mesti akan terjerumus ke dalam kezaliman. Karena hawa nafsu tidak akan mampu melakukan pembalasan dendam dengan adil, baik ditinjau dari segi pengetahuan (maksudnya hawa nafsu tidak memiliki parameter yang pasti yang akan menunjukkan kepada dirinya bahwa pembalasan dendam yang dilakukannya telah sesuai dengan kezaliman yang menimpanya, pent-) dan kehendak (maksudnya ditinjau dari segi kehendak, hawa nafsu tentu akan melakukan pembalasan yang lebih, pent-).
Terkadang, hawa nafsu tidak mampu membatasi diri dalam melakukan pembalasan dendam sesuai dengan kadar yang dibenarkan, karena kemarahan (ketika melakukan pembalasan dendam)  akan berjalan bersama pemiliknya menuju batas yang tidak dapat ditentukan (melampaui batas, pent-). Sehingga dengan demikian, posisi dirinya yang semula menjadi pihak yang dizalimi, yang menunggu pertolongan dan kemuliaan, justru berubah menjadi pihak yang zalim, yang akan menerima kehancuran dan siksaan.

Ketujuh belas, kezaliman yang diderita akan menjadi sebab yang akan menghapuskan berbagai dosa atau mengangkat derajatnya. Oleh karena itu, apabila dia membalas dendam dan tidak bersabar, maka kezaliman tersebut tidak akan menghapuskan dosa dan tidakpula mengangkat derajatnya.

Kedelapan belas, kesabaran dan pemaafan yang dilakukannya merupakan pasukan terkuat yang akan membantunya dalam menghadapi sang musuh.
Sesungguhnya setiap orang yang bersabar dan memaafkan pihak yang telah menzaliminya, maka sikapnya tersebut akan melahirkan kehinaan pada diri sang musuh dan menimbulkan ketakutan terhadap dirinya dan manusia. Hal ini dikarenakan manusia tidak akan tinggal diam terhadap kezaliman yang dilakukannya tersebut, meskipun pihak yang dizalimi mendiamkannya. Apabila pihak yang dizalimi membalas dendam, seluruh keutamaan itu akan terluput darinya.
Oleh karena itu, anda dapat menjumpai sebagian manusia, apabila dia menghina atau menyakiti pihak lain, dia akan menuntut penghalalan dari pihak yang telah dizaliminya. Apabila pihak yang dizalimi mengabulkannya, maka dirinya akan merasa lega dan beban yang dahulu dirasakan akan hilang.

Kesembilan belas, apabila pihak yang dizalimi memaafkan sang musuh, maka hati sang musuh akan tersadar bahwa kedudukan pihak yang dizalimi berada di atasnya dan dirinya telah menuai keuntungan dari kezaliman yang telah dilakukannya. Dengan demikian, sang musuh akan senantiasa memandang bahwa kedudukan dirinya berada di bawah kedudukan pihak yang telah dizaliminya. Maka tentu hal ini cukup menjadi keutamaan dan kemuliaan dari sikap memaafkan.

Kedua puluh, apabila seorang memaafkan, maka sikapnya tersebut merupakan suatu kebaikan yang akan melahirkan berbagai kebaikan yang lain, sehingga kebaikannya akan senantiasa bertambah.
Sesungguhnya balasan bagi setiap kebaikan adalah kontinuitas kebaikan (kebaikan yang berlanjut), sebagaimana balasan bagi setiap keburukan adalah kontinuitas keburukan (keburukan yang terus berlanjut). Dan terkadang hal ini menjadi sebab keselamatan dan kesuksesan abadi. Apabila dirinya melakukan pembalasan dendam, seluruh hal itu justru akan terluput darinya
.
الحمد لله الذي بنعمته تتم الصالحات[4

Diterjemahkan dari risalah Ahmad bin Abdul Halim Al Haroni Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah -semoga Allah merahmati beliau-

Belajar dari semut dan laba-laba

Saudaraku, bila anda saat ini sedang sedih dan merasa buntu pikiran dalam menghadapi masalah, mudah-mudahan tulisan ini bisa membantu memberi inspirasi dan kebaikan dari permasalahan yang sedang anda hadapi , Saudaraku...

Pernahkah engkau memperhatikan seekor semut yang sedang berjalan ?
Seekor semut yang berjalan sambil membawa sesuatu yang lebih besar dari tubuhnya (mungkin makanan), jika ditutup jalannya , semut itu tidak akan marah. Tapi ia berhenti dan berbelok mencari jalan kedua. Jika kita tutup jalan kedua semut, maka sang semut akan berhenti dan mencari jalan ketiga. Saya coba tutup jalan ketiga , maka ia tetap tidak marah, dan berusaha menempuh jalan keempat..

Dalam kehidupan semut inilah ada ibrah (pelajaran hikmah) menarik sebagai rangkaian nilai hidup yang berharga.

Konsisten, tidak pernah putus asa, selalu disiplin dan berusaha mengatasi semua tantangan.


Walau tubuh semut kecil dan ringan,tapi keteguhan dan kegigihan semangatnya dalam berusaha menjadi contoh yang baik bagi manusia dalam konteks beraktivitas dan bekerja.

Demikian pula halnya laba-laba. Jika rumah yang telah dibangun dihancurkan, apakah ia merasa putus asa dan pergi meninggalkan dunia ? Apakah ia akan datang kepada anda mengadukan laba-laba yang lain putus asa ? TIDAK !

Laba-laba selalu cepat memulai membangun rumah yang baru. Jika rumah itu dihancurkan lagi, ia akan membangun rumah baru lagi. Begitu seterusnya ia menjalani hidup tanpa pernah merasa putus asa dan murung. Perbuatan yang berkesinambungan akan menyempurnakan perjalanan hidup. AKtivitas membangun tanpa kenal lelah akan menghantarkan pada tujuan yang diharapkan.


Jadilah Anda seperti itu wahai Saudaraku...
 Berbuatlah bersungguh-sungguh dan belajarlah dari serangga ini. Serahkan hasil akhir perbuatan Anda kepada Allah dan bertawakal-lah kepadaNya dalam segala aktivitas anda.

"Kami tidak akan menyia-nyiakan perbuatan orang yang berbuat baik" (Quran Surah Al-Kahfi ayat 30)

Jumat, 03 Desember 2010

Pesan Rasulullah untuk Fatimah az-zahra

Ada sepuluh wasiat Rasulullah kepada putrinya Fatimah Az-Zahra, wasiat ini merupakan mutiara termahal nilainya,khususnya bagi setiap istri yang mendambakan kesalehan. Wasiat tersebut adalah:
1.Wahai Fatimah! Sesungguhnya wanita yangmembuat tepung untuk suami dan anak-anaknya, kelak Allah akan tetapkan baginya kebaikan dari setiap biji gandum yang diadonnya, dan juga Allah akan melebur kejelekan serta meningkatkan derajatnya.
2.Wahai Fatimah! Sesungguhnya wanita yang berkeringat ketika menumbuk tepunguntuk suami dan anak-anaknya, niscayaAllah akan menjadikan antara neraka dan dirinya tujuh tabir pemisah.
3.Wahai Fatimah! Sesungguhnya wanita yang meminyaki rambut anak-anaknya lalumenyisirnya dan kemudian mencuci pakaiannya, maka Allah akan tetapkan pahalabaginya seperti pahala memberi makan seribu orang yang kelaparan dan memberi pakaian seribu orang yang telanjang.
4.Wahai Fatimah! Sesungguhnya wanita yangmembantu kebutuhan tetangga-tetanggany a,maka Allah akan membantunya untukdapat meminum telaga kautsar pada harikiamat nanti.
5.Wahai Fatimah! Yang lebih utama dariseluruh keutamaan di atas adalah keridhaan suami terhadap istri.Andaikata suamimu tidak ridha kepadamu,maka aku tidak akan mendoakanmu.Ketahuilah Fatimah, kemarahan suami adalah kemurkaan Allah.

6.Wahai Fatimah! Disaat seorang wanita mengandung, maka malaikat memohonkan ampunan baginya, dan Allah tetapkan baginya setiap hari seribu kebaikan,serta melebur seribu kejelakan. Ketika seorang wanita merasa sakit akan melahirkan, maka Allah tetapkan pahalab aginya sama dengan pahala para pejuang Allah. Disaat seorang wanita melahirkan kandungannya, maka bersihlah dosa-dosanya seperti ketika dia dilahirkan dari kandungan ibunya. Disaat seorang wanita meninggal karena melahirkan, maka dia tidak akan membawa dosa sedikit pun, didalam kubur akan mendapat taman yang indah yang merupakan bagian dari taman surga. Allah memberikan padanya pahala yang sama dengan pahala seribu orang yangmelaksanakan ibadah haji dan umrah, danseribu malaikat memohonkan ampunan baginya hingga hari kiamat.
7.Wahai Fatimah! Disaat seorang istrimelayani suaminya selama sehari semalam,dengan rasa senang dan ikhlas, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya sertamemakaikan pakaian padanya dihari kiamatberupa pakaian yang serba hijau,dan menetapkan baginya setiap rambutpada tubuhnya seribu kebaikan. Allahpun akan memberikan kepadanya pahala seratus kali ibadah haji dan umrah.
8.Wahai Fatimah! Disaat seorang istritersenyum dihadapan suaminya, makaAllah akan memandangnya dengan pandanganpenuh kasih.
9.Wahai Fatimah! Disaat seorang istrimembentangkan alas ! tidur untuksuaminya dengan rasa senang hati, makapara malaikat yang memanggil darilangit menyeru wanita itu agarmenyaksikan pahala amalnya, dan Allahmengampuni dosa-dosanya yang telah laludan yang akan datang.
10.Wahai Fatimah! Disaat seorang wanita meminyaki kepala suami dan menyisirnya,meminyaki jenggotnya dan memotong kumisnya serta kuku-kukunya, maka Allah akan memberi minuman yang dikemas indah kepadanya, yang didatangkan dari sungai-sungai surga. Allah pun akan mempermudah sakaratul maut baginya,serta menjadikan kuburnya bagian daritaman surga. Allah pun menetapkanbaginya bebas dari siksa neraka sertadapat melintasi shirathal mustaqim dengan selamat.

Letusan Toba

Letusan raksasa gunung Toba yang terjadi 74.000 tahun lalu memicu perdebatan di kalangan ilmuwan. Perdebatan terutama berkisar tentang efek dari letusan gunung tersebut. Studi terdahulu tentang Gunung Toba menyebutkan bahwa letusan 74.000 tahun yang lalu itu menyebabkan penggelapan langit dan menurunkan suhu bumi sebesar 10 derajat celsius selama setengah dekade. Antropolog pun mengatakan, letusan tersebut juga mempengaruhi proses evolusi manusia, menyebabkan fenomena yang disebut genetic bottleneck, suatu kondisi ketika populasi spesies tertentu terbunuh atau terhambat dalam bereproduksi.
Namun, studi yang dilakukan oleh beberapa ilmuwan sesudahnya menyebutkan bahwa efek letusan Toba tak seburuk yang diduga. Berdasarkan hasil penelitian vulkanolog Stephen Self Open University di Milton Keynes, Inggris, dan pakar paleobiologi Michael Rampino dari New York University, AS, misalnya, penurunan suhu bumi hanya antara 3 dan 5 derajat celsius.
Penelitian antropologis oleh Michael Petraglia dari University of Oxford Inggris juga menyebutkan hasil yang kontroversial. Hasil dari penelitian yang didasarkan pada kondisi salah satu situs arkeologis di India itu menyebutkan bahwa manusia-manusia yang tinggal di dekat Gunung Toba justru mampu selamat dan bertahan hidup dengan lebih mudah.
Baru-baru ini, seorang ahli pembuat model iklim dari Max-Planck Institute for Meteorology di Hamburg, Jerman, Claudia Timmreck, melakukan sebuah penelitian untuk melihat lagi efek dari letusan Toba. Ia membuat sebuah model iklim yang dikatakan menyerupai kondisi iklim setelah letusan Toba pada masa itu. Penelitian berfokus pada partikel sulfat aerosol yang terbentuk dari gas sulfur dioksida, partikel yang menyebabkan pemantulan sinar matahari sehingga menyebabkan pendinginan temperatur Bumi.
Berdasarkan data hasil penelitian, diketahui bahwa Gunung Toba mengeluarkan 850 juta metrik ton sulfur dioksida ke atmosfer. Penelitian juga menghasilkan kesimpulan bahwa efek letusan Gunung Toba tidak seburuk yang diduga selama ini. Penurunan suhu Bumi, misalnya, hanya antara 3 dan 5 derajat celsius secara global. Perubahan temperatur secara ekstrem hanya terjadi di Afrika dan India selama dua tahun saja, dengan kondisi temperatur berkurang hingga 10 derajat celsius pada tahun pertama dan 5 derajat celsius pada tahun kedua.
Hasil penelitian yang dipublikasikan di Geophysical Research Letters edisi terbaru November tersebut juga menunjukkan bahwa akumulasi partikel sulfur di udara juga akan lenyap dalam beberapa tahun saja. F juga mengatakan, letusan tidak sampai menghabisi populasi flora dan fauna yang ada. Namun, peristiwa itu diakui membuat banyak proses kehidupan menjadi sulit.
Menanggapi hasil penelitian tersebut, Petraglia setuju bahwa efek letusan Toba memang buruk. Namun, dampaknya pada manusia tidaklah sebegitu serius. “Populasi (manusia) selamat, tapi menghadapi kondisi lingkungan yang buruk selama beberapa tahun,” katanya. Ia juga mengatakan, perlu dilakukan juga observasi lapangan sebagai tahap lanjut dari penelitian tersebut.
Sementara itu, Stanley Ambrose dari University of Illinois yang setuju dengan terjadinya fenomena genetic bottleneck mengatakan bahwa kajian Timmreck memiliki kelemahan. Salah satunya karena peneliti memulai riset dengan kondisi iklim modern, bukan menyimulasikan kondisi iklim 74.000 tahun yang lalu.

Batu tua

Ada oleh-oleh khas berupa bebatuan yang dapat diboyong jika bertandang ke Belitung Timur, Provinsi Bangka Belitung. Batu Satam namanya. Batu unik berwarna hitam dengan urat-uratnya yang khas itu konon adalah hasil proses alam atas reaksi tabrakan meteor dengan lapisan bumi yang mengandung timah tinggi jutaan tahun silam.
Batu satam juga di kalangan masyarakat Belitung dipercaya mempunyai kekuatan magis sebagai penangkal penolak racun dan unsur makhluk-gaib berupa jin, untuk hal ini boleh percaya atau tidak namun sebagian wisatawan yang berkunjung ke pulau ini selalu ingin menyempatkan diri membeli Souvenir ini sebagai cendramata khas Pulau Belitung
Sebuah batu Meteor besar melebihi bumi atau lebih dikenal oleh para ahli Astronomi Armageddon terdeteksi dari setelit luar angkasa meluncur ke bumi dengan kecepatan yang sangat luar biasa, batu meteor itu diperkirakan dalam beberapa bulan kemudian akan menabrak dan menghancurkan bumi dan seisinya para Ahli astronomi ruang angkasa berkumpul untuk menyelamatkan bumi dari kehancuran itu, Batu meteor tersebut hanya bisa dihancurkan dengan menanamkan bom nuklir ke dalam lapisan batu meteor tersebut, lalu para astronot meluncur untuk melakukan misi tersebut, Cahaya kemilauan terlihat dari bumi dan batu meteor tersebut terpecah menjadi dua, sepihanya batu meteor menghantam bumi menghancurkan gedung-gedung di berbagai Negara namum bumi terselamatkan dari benturan dasyat. Tulisan diatas merupakan adegan dari film Hollywood, yaitu Armageddon
Proses Terjadinya Batu SATAM :
  1. Sekitar 780.000 tahun yang lalu sebuah asteroid yang besar menabrak bumi di Laut Cina Selatan (kemungkinan di Teluk Tonkin). Asteroid ini bergerak dari barat laut ke tenggara dan menabrak bumi dengan sudut tabrakan yang kecil.
  2. Pada tahap awal dari tabrakan, energi kinetis dari asteroid yang menabrak bumi ini melelehkan dan menghantarkan momentum kepada lapisan atas dari batuan di permukaan bumi (seperti pasir dan lumpur) di daerah tabrakan.
  3. Lapisan yang meleleh, terdiri dari batuan yang mencair, meninggalkan atmosfer bumi dan pecah menjadi batu semi cair berbentuk bulatan-bulatan kecil (globules) yang bernama “tektite”. Globules ini membentuk bola, dumbbells atau air mata, tergantung pada kecepatan rotasi yang terjadi saat pembentukan batu tektites atau batu satam itu.
  4. Batu Satam yang berbentuk bola, dumbbells dan air mata mendingin dengan cepat, begitu cepat sehingga mereka membentuk kaca (sama dengan kaca, tetapi tidak murni, seperti di botol anggur atau bir modern).
  5. Sekitar lima hingga enam menit setelah tabrakan dengan asteroid terjadi, bola yang sekarang telah membeku dan menjadi solid mulai masuk kembali ke atmosfer bumi dan jatuh di Belitung.
  6. Karena Batu Satam itu memasuki kembali atmosfer bumi dengan kecepatan tinggi, gaya gesekan yang dialaminya memanaskan bagian depan dari batu ini.
  7. Bila kaca dipanaskan dengan tidak merata (perbedaan temperatur yang besar antara bagian depan dan belakangnya), ia akan pecah. Seperti menuangkan air mendidih kedalam gelas minum.
  8. Bagian depan dari Batu Satam ini akan membentuk pecahan-pecahan kecil. Pecahan ini ditingkatkan juga oleh tekanan yang intens karena perlambatan kecepatan.
  9. Kecepatan kosmik yang dibawa oleh momentum Batu Satam ini pada akhirnya akan berkurang dan pecahnya batuan juga akan berkurang.
  10. Karena ini Batu Satam akan jatuh ke bumi dengan gravitasi dengan gerakan yang lebih vertikal.
  11. Di bumi Batu Satam dibawa oleh air sungai dan mungkin tererosi.
  12. Pada akhirnya Batu Satam akan tergabung dengan endapan sediment yang biasanya juga mengandung timah (tererosi dari deposit panas bumi yang terkait dengan intrusi batu granit).
  13. Di dalam tumpukan pasir yang berporositas tinggi, air tawar akan dengan sangat perlahan mengukir Batu Satam tersebut. Retakan setipis kertas (terbentuk karena gelas itu dipanaskan saat memasuki kembali atmosfer bumi) akan diperbesar dan membentuk parit kecil berbentuk U. Perhatikan bahwa parit berbentuk U ini hanya terbentuk di bagian yang terpanaskan, bagian depan dari Batu Satam (Tektite). Bagian belakang dari Batu Satam ini tetap seperti aslinya, berbentuk bola.
Sumber:
http://pashaaldo.blogspot.com/2010/11/batu-satam-batu-berumur-jutaan-tahun.html
http://batu-antik.blogspot.com/

Hakikat mencintai

Jika kita mencintai seseorang, kita akan senantiasa mendo’akannya walaupun dia tidak berada disisi kita. Tuhan memberikan kita dua kaki untuk berjalan, dua tangan untuk memegang, dua telinga untuk mendengar dan dua mata untuk melihat. Tetapi mengapa Tuhan hanya menganugerahkan sekeping hati pada kita? Karena Tuhan telah memberikan sekeping lagi hati pada seseorang untuk kita mencarinya dan itulah Cinta
Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba. Jangan sesekali menyerah jika kamu masih merasa sanggup. Jangan sesekali mengatakan kamu tidak mencintainya lagi, jika kamu masih tidak dapat melupakannya.
Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan, walaupun mereka telah dikecewakan. Kepada mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati. Kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan Kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangunkan kembali kepercayaan.
Jangan simpan kata-kata cinta pada orang yang tersayang sehingga dia meninggal dunia lantaran akhirnya kamu terpaksa catatkan kata-kata cinta itu pada pusaranya. Sebaliknya ucapkan kata-kata cinta yang tersimpan dibenakmu itu sekarang selagi ada hayatnya.
Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dan bercinta dengan orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterimakasih atas karunia tersebut.
Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat dan kemarahan menjadi rahmat. Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan kamu tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan cintamu kepadanya.
Seandainya kamu ingin mencintai atau memiliki hati seorang gadis, ibaratkanlah seperti menyunting sekuntum mawar merah. Kadangkala kamu mencium harum mawar tersebut, tetapi kadangkala kamu terasa bisa duri mawar itu menusuk jari. Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu, hanya untuk menemukan bahwa pada akhirnya menjadi tidak berarti dan kamu harus membiarkannya pergi.
Kadangkala kamu tidak menghargai orang yang mencintai kamu sepenuh hati, sehingga kamu kehilangannya. Pada saat itu, tiada guna penyesalan karena perginya tanpa berkata lagi. Cintailah seseorang itu atas dasar siapa dia sekarang dan bukan siapa dia sebelumnya. Kisah silam tidak perlu diungkit lagi, kiranya kamu benar-benar mencintainya setulus hati.
Hati-hati dengan cinta, karena cinta juga dapat membuat orang sehat menjadi sakit, orang gemuk menjadi kurus, orang normal menjadi gila, orang kaya menjadi miskin, raja menjadi budak, jika cintanya itu disambut oleh para pecinta PALSU. Kemungkinan apa yang kamu sayangi atau cintai tersimpan keburukan didalamnya dan kemungkinan apa yang kamu benci tersimpan kebaikan didalamnya.
Cinta kepada harta artinya bakhil, cinta kepada perempuan artinya alam, cinta kepada diri artinya bijaksana, cinta kepada mati artinya hidup dan cinta kepada Tuhan artinya Takwa
Lemparkan seorang yang bahagia dalam bercinta kedalam laut, pasti ia akan membawa seekor ikan.
Lemparkan pula seorang yang gagal dalam bercinta ke dalam gudang roti, pasti ia akan mati kelaparan.
Seandainya kamu dapat berbicara dalam semua bahasa manusia dan alam, tetapi tidak mempunyai
perasaan cinta dan kasih, dirimu tak ubah seperti gong yang bergaung atau sekedar canang yang gemericing.
Cinta adalah keabadian dan kenangan adalah hal terindah yang pernah dimiliki.
Siapapun pandai menghayati cinta, tapi tak seorangpun pandai menilai cinta karena cinta bukanlah suatu
objek yang bisa dilihat oleh kasat mata, sebaliknya cinta hanya dapat dirasakan melalui hati dan perasaan.
Cinta mampu melunakkan besi, menghancurkan batu, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dahsyatnya cinta.
Cinta sebenarnya adalah membiarkan orang yang kamu cintai menjadi dirinya sendiri dan tidak merubahnya menjadi
gambaran yang kamu inginkan. Jika tidak, kamu hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kamu temukan didalam dirinya.
Kamu tidak akan pernah tahu bila kamu akan jatuh cinta. Namun apabila sampai saatnya itu, raihlah dengan kedua tanganmu dan jangan biarkan dia pergi dengan sejuta rasa tanda tanya dihatinya.
Cinta bukanlah kata murah dan lumrah dituturkan dari mulut kemulut tetapi cinta adalah anugerah Tuhan yang indah dan suci jika manusia dapat menilai kesuciannya.
Bercinta memang mudah, untuk dicintai juga memang mudah. Tapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai itulah yang sukar diperoleh.
Jika saja kehadiran cinta sekedar untuk mengecewakan, lebih baik cinta itu tak pernah hadir, namun ingatlah wahai sahabat, pikirkan dan jika perlu catatlah untuk melihat sisi positif dari penolakan cinta.
…. Jangan pernah merasa bersedih apabila sahabat diputuskan, ditinggalkan, disia-siakan oleh orang yang sahabat cintai, karena sahabat Hanya kehilangan 1 orang yang tidak mencintai kamu wahai sahabat. Namun mereka yang telah memutuskan, meninggalkan dan menyia-nyiakan sahabatlah yang harus menangis, karena tanpa disadarinya dia telah melepaskan 1 orang yang amat mencintainya….

Putih itu telah pudar

Sesaat setelah perjalanan ini akan terhenti
Bayangan lalu masih membeku di hatiku
Sesaat kemudian mulai mencair
Tinggalkan bayangan yang dulu pernah ada
Dahulu aku bukanlah kapas putih
Dahulu aku adalah tinta hitam dalam lembaran biru
Saat berjalan bersamamu
Aku ingin kisah ini menjadi kapas putih
Kita yang akan memberi warna di kapas itu
Namun sekarang…
Kebimbanganku mulai memuncak
Kebimbanganku akan dirimu selalu terlintas
Perjalanan itu baru akan dimulai
Namun kau hentikan dengan egomu
Aku bimbang…
Aku bingung…
Hingga aku ragu…
Lembaran putih ini ternyata palsu
Kau hiasi dengan nilai yang agung
Kau paksa untuk berwarna putih
Hingga akhirnya putih itu memudar dan sirna…

Sirna

Kubenamkan segala tentangmu..
Baik tersirat dalam untai kata hingga wajahmu..
Terpercik harapan yang tak hingga.
Terluka kelam menyayat jiwa..
Tersudut membisu tiada mampu..
Tak ucap kasih padamu..
Hingga ku harus terhapus darimu..
Tanpa dan tiada rindu lagi..
Terpaan badai itu teramat dahsyat..
Hancurkan ribuan hasrat terpikat..
kepedihan ,,,kesedihan,,,
Terdampar hilang arang..
Bisikkan seraya padam..
Sekejap dalam hembusan..
Rasa sayang..
Serta kerinduan..sirna

Kamis, 02 Desember 2010

Menyentuh Dunia dan Hati anak

Sebagai seorang ibu, Anda pasti sangat mengasihi putra-putri Anda. Namun, apakah cara Anda mengasihi itu sudah benar atau belum, hal itu mungkin masih patut dipertanyakan. Anak-anak akan tumbuh sebagai anak yang gagal jika orang tua salah asuh. Terlalu memanjakan atau malah sebaliknya kurang perhatian, keduanya merupakan hal yang sama buruknya bagi perkembangan anak.

Ingatlah, bahwa apa yang Anda tanamkan pada anak-anak, akan jadi seperti itulah mereka kelak. Jadi tanamkan hal yang baik, dalam porsi dan cara yang benar pula.

Sebelum memiliki anak, ada baiknya jika Anda dan suami membuat kesepakatan terlebih dahulu tentang bagaimana Anda berdua ingin mendidik buah hati Anda.

Orang tua yang sepakat dan kompak adalah batasan yang paling aman bagi seorang anak untuk tahu apa yang boleh dan tidak boleh. Jangan sampai anak melihat orang tuanya 'terpecah'. Ayah bilang "ya", ibu juga harus bilang "ya".

Jika Anda dan suami ada perbedaan pandangan tentang bagaimana mendidik anak, bicarakan itu di 'belakang' anak Anda. Ingat, orang tua yang sepakat adalah orang tua yang berhasil!

Jangan memaksa buah hati Anda untuk memahami dunia dan segala kesusahan Anda. Belum saatnya bagi mereka untuk masuk ke dalam dunia Anda. Mereka belum siap untuk menanggung (atau memahami) apa yang Anda alami saat ini.

Anda-lah yang harus mau merendahkan diri dan memahami mereka. Anda-lah yang harus masuk ke dalam dunia mereka. Bagaimana pun Anda pernah ada dalam dunia anak-anak dan remaja bukan?! Namun, memahami bukan berarti selalu menyetujui.

Saat anak-anak Anda masih kecil, selalu terapkan kebiasaan memberi pengertian terhadap masalah atau kesalahan yang timbul. Hal ini lebih baik dari pada marah-marah. Jelaskan kepada si anak alasan mengapa Anda tidak setuju tentang sesuatu hal yang dia lakukan.

Jika dari masa mudanya, Anda sudah menerapkan pola memberi pengertian, maka saat anak Anda beranjak remaja, Anda akan tetap mendapat hormat dan kepercayaan darinya.

Namun, bagaimana jika Anda sudah terlambat menerapkan pola itu?
Tak ada kata terlambat untuk memulai hal yang positif terutama untuk buah hati kita. pendidikan yang paling efektif adalah pendidikan yang menerapkan sistem experience yaitu memasukan unsur pengalaman terhadap kehidupan anak. karnanya bewalah anak -anak kita ke dalam kehidupan yang memberikan pengalaman manis buat hidupnya.

Selain itu dalam hal menanamkan sesuatu fungsikan pemberian stimulus karena
Stimulasi pada masa kecil dapat mempengaruhi kemampuan kognitif anak dalam mengembangkan aktivitas berpikir mengenai segala sesuatu yang diserap melalui panca indera.
Stimulasi akan menjadikan sel-sel otak menjadi bercabang-cabang. Ini menunjukkan fungsi berpikir otak lebih optimum fase paling peka untuk pembentukan otak sebagai wadah kognitif atau yang biasa dikenal dengan "golden age" adalah usia 1 hingga 5 tahun, selain pada saat anak masih di dalam kandungan.

Stimulasi pada periode usia tersebut sangat mempengaruhi luas dan besarnya wadah kognitif sehingga menjadikan seseorang memiliki kemampuan berpikir yang luar biasa.

Namun, sebaliknya jika wadah kognitif tidak pernah mendapat rangsangan, maka akan menjadi sempit dan kecil sehingga menjadikan seorang individu memiliki kemampuan berpikir yang terbatas.

"Stimulasi pada anak dapat diberikan mulai dari dalam kandungan untuk merangsang panca inderanya dalam menerima beragam fakta dari luar yang diberikan orang tua," tandas Endah.

Saat sekarang, selanjutnya, kita dapat memberikan stimulasi dengan berbagai macam cara baik secara alamiah maupun direkayasa. Prinsipnya adalah informasi yang diberikan sebagai rangsangan tersebut haruslah bersifat kaya atau variatif dan memberi efek positif.

Stimulasi secara alamiah dapat dilakukan anak dengan sendirinya ketika ia mulai belajar segala sesuatu dari awal. Misalnya belajar berjalan, makan, atau mencoba menarik perhatian orang-orang di sekelilingnya.

Adapun stimulasi lainnya dapat direkayasa dengan memberikan rangsangan pada setiap inderanya. Misalnya merangsang penglihatan dengan memberikan warna yang cerah dan terang di dalam kamar tidur atau pada mainannya.

Sementara itu untuk merangsang pendengaran, dapat diberikan bunyi-bunyian berupa musik sejak bayi di dalam kandungan hingga tumbuh menjadi anak.

Sedangkan untuk indera perabaan, kain yang mempunyai tingkat kekasaran atau kelembutan yang bervariasi dapat dijadikan media stimulasi. Semua stimulasi tersebut dapat mengembangkan dan memperluas otak anak sebagai wadah kognitif bagi mereka sehingga dapat tumbuh menjadi individu yang cerdas.

"Peran orang tua sangat menentukan dalam tumbuh kembang anak. Selain itu, agar anak tidak hanya cerdas dalam hal kognitif, pendidikan agama dan moral juga harus distimulus sedari dini,"  
mari kita beri stimulus positif untuk bua hati kita..