Apa yang terjadi dengan anggota badan lain manakala anggota yang bernama kaki terantuk batu dan berdarah?. Pastilah mulut mengaduh dan mengucap Innalillah. Mata mengalirkan air mata. Lalu tangan membantu meringankan beban sang kaki dengan mengelusnya lembut. Mengapa mulut, mata dan tangan turut bersedih atas kesedihan kaki ? Bukankah mereka tidak merasakan sakit yang dirasakan kaki ? Bukankah mereka sama sekali tidak turut mengeluarkan darah ketika kaki mengeluarkannya ? Lalu apa yang membuat mereka turut merasakan apa yang dirasakan kaki ? Itu semua karena mereka dalam rangkaian satu tubuh. Satu sistem. Satu rasa. Satu jiwa. Sehingga kesedihan dan musibah yang menimpa satu anggota, akan dirasakan pula oleh anggota yang lain.
Demikianlah seharusnya cinta sejati. Kesedihan kekasih seharusnyalah menjadi kesedihan kita pula. Dukanya duka kita. Musibah yang menimpanya merupakan musibah kita juga. Semuanya terjadi bagaikan reflek satu tubuh. Oleh karena itu maka kita tidak ingin membuatnya sedih. Tidak ingin membuatnya tertimpa musibah. Dan sedapat mungkin menempatkannya selalu berada dalam kubah kebahagiaan.
Ketika kekasih bersedih, rasakanlah kesedihan itu. Karena kesedihan itu bukanlah kesedihannya saja, tapi kesedihan berdua. Ketika musibah melandanya, jangan hanya mendampingi tubuhnya, tapi dampingi hatinya. Jangan meniru kesalahan begitu banyak pasangan yang hanya berdampingan tubuh, tapi tidak hatinya, sehingga meskipun kekasihnya sedang ditimpa kesedihan, dirinya tak turut merasakannya.
Memang, untuk mampu melakukan itu semua tidaklah mudah. Perasaan kekasih dan perasaan kita musti melebur menjadi satu.
Demikianlah seharusnya cinta sejati. Kesedihan kekasih seharusnyalah menjadi kesedihan kita pula. Dukanya duka kita. Musibah yang menimpanya merupakan musibah kita juga. Semuanya terjadi bagaikan reflek satu tubuh. Oleh karena itu maka kita tidak ingin membuatnya sedih. Tidak ingin membuatnya tertimpa musibah. Dan sedapat mungkin menempatkannya selalu berada dalam kubah kebahagiaan.
Ketika kekasih bersedih, rasakanlah kesedihan itu. Karena kesedihan itu bukanlah kesedihannya saja, tapi kesedihan berdua. Ketika musibah melandanya, jangan hanya mendampingi tubuhnya, tapi dampingi hatinya. Jangan meniru kesalahan begitu banyak pasangan yang hanya berdampingan tubuh, tapi tidak hatinya, sehingga meskipun kekasihnya sedang ditimpa kesedihan, dirinya tak turut merasakannya.
Memang, untuk mampu melakukan itu semua tidaklah mudah. Perasaan kekasih dan perasaan kita musti melebur menjadi satu.
Belum cinta…
Bila kesedihan kekasih bukan kesedihan kita
Bila hati tak mengisakkan tangis ketika kekasih kalut oleh duka
Sebab cinta adalah…
Dua raga satu rasa
Berbagi…
Itulah inti cinta sejati
Ombak suka dan duka yang datang silih berganti
Selalu tersaji nikmat
Bila dirasakan oleh dua hati…
Bila kesedihan kekasih bukan kesedihan kita
Bila hati tak mengisakkan tangis ketika kekasih kalut oleh duka
Sebab cinta adalah…
Dua raga satu rasa
Berbagi…
Itulah inti cinta sejati
Ombak suka dan duka yang datang silih berganti
Selalu tersaji nikmat
Bila dirasakan oleh dua hati…