Entri Populer

Minggu, 31 Oktober 2010

Rasakan kesedihannya

Apa yang terjadi dengan anggota badan lain manakala anggota yang bernama kaki terantuk batu dan berdarah?. Pastilah mulut mengaduh dan mengucap Innalillah. Mata mengalirkan air mata. Lalu tangan membantu meringankan beban sang kaki dengan mengelusnya lembut. Mengapa mulut, mata dan tangan turut bersedih atas kesedihan kaki ? Bukankah mereka tidak merasakan sakit yang dirasakan kaki ? Bukankah mereka sama sekali tidak turut mengeluarkan darah ketika kaki mengeluarkannya ? Lalu apa yang membuat mereka turut merasakan apa yang dirasakan kaki ? Itu semua karena mereka dalam rangkaian satu tubuh. Satu sistem. Satu rasa. Satu jiwa. Sehingga kesedihan dan musibah yang menimpa satu anggota, akan dirasakan pula oleh anggota yang lain.
Demikianlah seharusnya cinta sejati. Kesedihan kekasih seharusnyalah menjadi kesedihan kita pula. Dukanya duka kita. Musibah yang menimpanya merupakan musibah kita juga. Semuanya terjadi bagaikan reflek satu tubuh. Oleh karena itu maka kita tidak ingin membuatnya sedih. Tidak ingin membuatnya tertimpa musibah. Dan sedapat mungkin menempatkannya selalu berada dalam kubah kebahagiaan.
Ketika kekasih bersedih, rasakanlah kesedihan itu. Karena kesedihan itu bukanlah kesedihannya saja, tapi kesedihan berdua. Ketika musibah melandanya, jangan hanya mendampingi tubuhnya, tapi dampingi hatinya. Jangan meniru kesalahan begitu banyak pasangan yang hanya berdampingan tubuh, tapi tidak hatinya, sehingga meskipun kekasihnya sedang ditimpa kesedihan, dirinya tak turut merasakannya.
Memang, untuk mampu melakukan itu semua tidaklah mudah. Perasaan kekasih dan perasaan kita musti melebur menjadi satu.
Belum cinta…
Bila kesedihan kekasih bukan kesedihan kita
Bila hati tak mengisakkan tangis ketika kekasih kalut oleh duka
Sebab cinta adalah…
Dua raga satu rasa
Berbagi…
Itulah inti cinta sejati
Ombak suka dan duka yang datang silih berganti
Selalu tersaji nikmat
Bila dirasakan oleh dua hati…

Jumat, 29 Oktober 2010

Tetaplah di sisisku

Ya Allah…
Dimanakah ku harus berlabuh…
Saat semua dermaga menutup pintu,
Dan berkata “ ini bukan untukmu…”
“Segara menjauh karna disini bukan tempatmu….!!!”

Ya Allah…
Katakan padaku, dermaga untukku berlabuh…???
Agar ku segera menghela nafas kehidupan yang baru.
Sampai kapan ku harus arungi waktu,..
Ku lelah Menunggu suatu yang tak pasti walau hanya Satu,..

Ya Allah …
Beri aku penerang jalan-Mu
Agar tak tersesat saat ku melaju,..
Kuatkan awak kapalku,
Saat badai menghalangi jalanku

Ya Allah …
Tetaplah disisiku,
Jangan Engkau menjauh dariku…
Karna ku mati tanpa hadir-Mu

SAAT MENJADI KITA

 november 1997

Pernikahan menyatukan Kau dan Aku
Tapi tidak meniadakan Kau dan Aku
Kau adalah Kau dan Aku adalah AKu
Kau adalah kehadiran bersamaku

Aku adalah kehadiran bersamamu
Kau adakah Kau dan Aku adalah Aku
Aku tidak lebur dalam dirimu
Kau tidak lebur dalam diriku
Kau tetap Kau dan Aku adalah Aku
Yang sebagai Kita telah menyatu

Kita memulai pengembaraan dua insan
Sambil berbagi sukaduka sepanjang jalan
Sambil syukur merangkai cerita
Tentang Kau dan Aku sebagai Kita

Menuju pintu-pintu cerita

 Bandung, 11 maret 1997

Aku berjalan menuju pintumu
Lalu kuketuk dengan lembut
“Siapakah di luar ? Temanku atau Kekasihku ?”
tanyamu dari dalam.
“Aku adalah Temanmu”, sahutku
“Ini Aku bawakan cerita masa lalu
dan sedikit masa depan kita”
“Mari duduk di sampingku,
ceritakanlah semuanya padaku“, pintamu.

Cerita-ceritapun mengalir dengan sederhana
sehingga wajahmu berubah ceria, tiba-tiba sedih
kemudian tertawa lagi untuk menangis kembali
hingga berulang pada akhirnya,
menyisakan pertanyaan di hati akan
kelanjutan sedikit cerita-cerita masa depan.
“Esok aku akan datang kembali”, janjiku

Besoknya aku berjalan kembali menuju pintumu
Lalu kuketuk agak keras.
“Siapa di luar ? Temanku atau Kekasihku ?”
tanyamu seperti kemarin.
“Aku adalah Kekasihmu”, sahutku
“Ini Aku membawa lanjutan panjang
cerita-cerita masa depan kita”
“Masuklah dan duduklah di hadapanku,
aku sudah tidak sabar mendengarnya”, pintamu.

Ceritaku-ceritakupun mengalir dengan sederhana
Dengan hanya sebaris kata :
“Aku ingin kamu yang menjadi penyempurna dienku”
Kamupun tersenyum lalu menangis
dan berkata : “Besok kamu tidak perlu menuju pintu ini,
karena pintu ini telah menjadi milik kita”

Besoknya kita bersama-sama menuju pintu penyempurna
dien karena inilah saatnya seperti cerita-cerita masa depan kita.

Cinta dalam hati

Ada bayang yang tak pernah pergi
Ada nama yang s’lalu mendiami
serta seutas wajah yang menerangi
Pada hati…bangkitkan semangat diri
tuk lalui hari-hari

Meski kutau bagiku takkan mungkin lagi ada dirimu
Tetap saja kubiarkan engkau mendiami seluruh taman asa
di antara kuntum bunga mawar yang pernah ada diantara kita
Merekah indah diantara ‘harap dan nyata’

Ada keyakinan yang tak terbeli
Oleh ribuan hari-hari penantian hati
Susuri hidup… walau tertatih seorang diri
dan kau tetap disana, diami sudut paling sunyi
dan suci…

Bercermin dari gugurnya daun

"Do the one thing you think you cannot do. Fail at it. Try again. Do better the second time. The only people who never tumble are those who never mount the high wire. This is your moment. Own it."

"Bisa nggak ya?", "Kalau gagal gimana ya?" Pertanyaan-pertanyaan itu mungkin saja timbul di benak Anda. Perasaan ragu membayangi semakin lama keraguan menjadi semakin besar. Dan Anda mulai mengambil langkah mundur.

Ketika ada kesempatan menunggu Anda untuk meraihnya apa yang biasanya Anda lakukan? Diam atau nekat mengambil kesempatan itu dengan resiko gagal. Setiap orang memang takut gagal, takut kecewa dan itu wajar saja. Namun pernahkah Anda berpikir untuk meraih kesempatan tersebut dan menghadapi segala resikonya?

Memang kita tidak pernah tahu apa yang terjadi di masa depan. Bayangkan saja betapa menyesalnya kita jika satu kesempatan telah terlewat. Setidaknya saat kita ambil kesempatan itu dan gagal, kita masih bisa tersenyum bangga karena pernah mencobanya.

Seperti pohon di musim kemarau, ia akan mengugurkan daunnya demi bertahan hidup. Namun kemudian ketika sang hujan datang ia akan bangkit dan membuat daun-daunnya kembali bersemi. Demikian juga Anda akan mencoba bangkit saat Anda jatuh.
Tak ada sukses tanpa kegagalan, tak ada manusia yang tak kan menemui keberhasilan
Lakukan apa yang paling takut Anda lakukan. Jika Anda gagal, jangan ragu untuk mencobanya lagi. Lakukan yang terbaik di kesempatan berikutnya. Nikmati setiap proses dan momennya. Dengan begitu, hidup memang untuk Anda. Ada rencana besar dari-NYA yang sedang menunggu Anda

Ketika Bingung jadilah seperti bunga matahari

Pernahkah Anda berada dalam kondisi yang sangat membingungkan, di antara beberapa pilihan yang membuat Anda merasa tertekan, dihimpit berbagai masalah yang membuat Anda ingin lari dan bersembunyi? Apa yang akan Anda lakukan di tengah kebingungan itu?

Ada yang bilang hidup itu sederhana, namun banyak juga yang bilang bahwa hidup itu sangat kompleks. Banyak masalah timbul di setiap langkah kita, membuat kita semakin dewasa, semakin berpengalaman, namun juga membuat kita stress dan tertekan.

Beberapa pilihan yang ada memang menggiurkan, hal yang paling sulit adalah menentukan mana pilihan yang akan ditunjuk. Timbul keraguan di benak kita setiap berhadapan dengan beberapa pilihan. Ingatlah untuk selalu berhati-hati, karena pilihan itu terkadang menyesatkan dan menipu. Bisa saja pilihan itu malah membawa masalah lain.

Ah mengapa kedengarannya semakin membingungkan? Ya ambil saja solusi simpelnya, jika memang ada beberapa pilihan, lihat kembali plus minus di balik pilihan-pilihan tersebut. Dan yang terpenting adalah ikuti suara hati Anda. Coba Anda lihat bunga matahari yang selalu bersinar mengikuti sinar matahari. Katakan saja sinar matahari ini adalah suara hati si bunga. Walaupun mungkin si Lily atau Tulip menoleh ke kiri atau ke kanan, bunga matahari akan tetap mengikuti arah sinar matahari.

Jadi mengapa Anda masih ragu menentukan pilihan Anda? Diam sesaat, dengarkan apa kata suara hati Anda. Nah terjawab kan. Semoga pilihan yang telah Anda tentukan adalah yang terbaik untuk Anda